A taste within creativity

Halo sobat! Sebelum saya posting lebih jauh, yuk kita duduk bareng ngobrol2 tentang selera :), siapin kopinya, cemilannya..hmm

Ada apa dengan “selera”? “Selera adalah hal yang akan menentukan secantik/seganteng apa jodoh kita…” bukan, bukan dlm topik yang itu, tapi itu termasuk jawaban yang benar dalam hal jodoh pastinya :D. Yok kita persempit selera tsb kearah “benang merah” dari tujuan blog ini. Yaitu selera dalam berkarya & berkreatifitas.

Kenapa topik selera ini saya buat di awal blog? karna bagi saya, khususnya dalam hal karya dan kreatifitas, selera adalah sebuah fundamental, sebuah dasar, dari rasa dan pemikiran yang akan menentukan sejauh mana karya kita akan diterima, sejauh mana kita akan mendevelop skill / kemampuan kita, dan sejauh mana kita mampu bersaing dengan individu lain.

Saya ada seorang teman fotografer, yang dia cukup puas atas karya yang dihasilkan sampai mungkin dia tidak jeli atau ngeh bahwa trend terus berubah. Fotografer disekitarnya mulai membuat foto2 dengan gaya tonal timeless, konsep shabby chic, framing dengan angle wide, membuat pose absurd dengan modelnya yang justru membuat foto lebih unik. Dan ketika saya bicara & mengusulkan ke teman tsb tentang trend ini, apa jawabannya? “halah, gini aja udah bagus koq, saya tetep laku, tetep dapet uang, ngapain repot??“………

Got it ya? Bukan menjelekkan, hanya sebagai contoh bahwa, selalu ada pembeda antara praktisi dan orang yang benar2 mengejar sebuah seni dengan mengasah selera nya. Karena selera menurut saya terbentuk atas apa yang kita lihat dan memutuskan itu baik, terbentuk dengan melihat karya orang yang memang lebih terampil dari kita, terbentuk dari perjalanan waktu yang didalamnya penuh eksplorasi, terbentuk dengan membandingkan karya kita dengan yang lain DAN masih banyak lagi. Yang dari selera tersebut otomatis akan menuntut kenaikan level skill kita.

Jujur aja sobat, sampai sekarang saya masih terus belajar, jauh dari pemikiran saya kalau saya orang yang expert, saya masih terus mengagumi karya orang, nggak gampang puas, saya terus ber eksplorasi di segala macam sumber untuk mengasah selera & skill saya, saya terbuka atas kritikan dan masukan orang lain. Dan banyak yang bilang saya ribet, teoritis, saya ngoyo dalam pelajari sesuatu, tapi saya jawab, soal tercapai atau tidak nya tujuan saya nantinya, terkenal atau tidak nya saya nanti :p, ya..its my journey, saya menikmatinya, dan ini baik tidak salah, dan at least menambah wawasan saya ketika ada orang lain yang berbicara macam2 hal tentang fotografi, alias nggak plonga-plongo kebingungan :D.

Lantas gimana cara konkrit nya utk menaikkan selera kita? menurut saya gampang sobat.., media sosial sudah maju dan memudahkan kita, gunakan media tsb untuk melihat karya orang lain sesuai kategori yang menjadi interest sobat. Kalau sobat seorang fotografer coba lihat2 di situs Flickr, 500px atau mywed kalau sobat seorang wedding fotografer. Dan perlu saya akui bahwa situs yang memberikan referensi baik kebanyakan situs asing. Dan disini saya mengakui kalau keilmuan mereka memang secara prosentase lebih baik dari kita. Setuju? “tidak“? ayolah..akui saja.

Intinya, yok kita terus berusaha dalam pencarian untuk menaikkan selera, lihat lah sebuah karya orang lain, lihat seberapa kuatnya impact karya tersebut bagi orang lain, seberapa banyak orang yang memberikan compliment atas karya tsb, seberapa luasnya karya tersebut diterima oleh orang lain. Tentunya kita semua ingin dan mencari cara untuk sampai kesana kan? nah ketika kita sudah meresapi dan memiliki keinginan kearah tsb, SELAMAT, selera sobat telah berkembang.